Rabu, 26 Mei 2010

SANG PEMIMPI

SANG PEMIMPI

3 Seorang pemimpi, IKAL, ARAI, dan JIIMBRON. Berkisah seputar masa remaja Ikal, Arai dan seorang sahabat mereka, Jimbron (Azwir Fitrianto) yang bersekolah di SMA Manggar. Perjuangan mereka setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA sambil bekerja sambilan untuk mengejar mimpi. Mimpi pergi ke Paris. Apalagi seorang guru mereka, Pak Balia (Nugie), selalu mendorong untuk mengejar mimipi mereka. Begitu juga Pak Mustar (Landung Simatupang) yang juga mendukung, tapi dengan caranya sendiri.
Di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota Laskar Pelangi, Arai, saudara sepupu Arai yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di ruamh Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah danIbu Ikal. Dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar dalam sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arrai selalu menjadi 5 dan 3 besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arrai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan study ke Sarbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Beia, guru seninya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras, menjadi kuli ngambat mulai pukul 2 pagi sampai jam 7 dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Ya, meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Masalah jatuh cinta, merekapun pernah mengalaminya. Bukan Ikal, tapi Arai dan Jambron. Dengan bermodal puisi dan nyanyian, Arai mengejar cewek cantik bernama Zakiah Nurmala (Maudy Ayunda), teman sekelasnya yang sepanjang film ini baju seragamnya selalu tampak paling bersih dibandingkan dengan murid lain. Sementara Jambron jatuh cinta dengan Laksmi (Cindy Dwintasari), cewek yang tidak pernah tersenyum sejak ditinggal keluarganya akibat kecelakaan perahu.
Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke kAlimantanTahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai Tukang Sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka. Kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-thaun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Bilogi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Dan ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sanag dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Akhirnya Ikal keterima di Perguruan tinggi, Sarbone Pernacis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, Subhannallah, inilah jawaban dari mimpi2 mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Dari sini kita bisa menyimpulkan, semangat berjuang dan tanpa putus asa dapat membuat kita berhasil mencapai tujuan yang kita inginkan.

Wira Usaha Percetakan Digital

WIRA USAHA PERCETAKAN DIGITAL

Ada kalanya orang awam dihadapkan dengan kebutuhannya dan dituntut untuk mencari tahu apa dan bagaimana hubungan kerja antara Graphic Design dan Digital Printing, tapi hal kecil ini bisa menjadi peluang bisnis graphic desain & Printing, misalnya Digital Printing yang terlewatkan bila tidak tahu atau tepatnya tidak berani memulainya. Bila Anda mendapatkan kesempatan, baik itu di kantor, komunitas bergaul, lingkungan rumah ataupun untuk kebutuhan sendiri- peluang Anda diminta dan ditanya mengenai di mana saya bisa mencetak barang barang seperti ini?

Ambil peluang tersebut! Jangan lihat besar-kecilnya order, misalnya dalam Printing Digital. Kesempatan ini gak bakalan lewat dua kali dihadapan Anda. Namun bila Anda ambil order ini, kesempatan kedua dan seterusnya akan menghampiri Anda dengan sendirinya. Lihat Jual Mesin Printing dan Mesin Printing Digital

JANGAN MALU BERTANYA

Mulailah perjalanan Anda mendapatkan order perdana ini. Langkah pertama dan paling ekspres tanpa mengandung resiko kesalahan adalah Anda dapat mendatangi salah satu Printing Digital yang Anda yakini bonafid. Tanya berapa harga cetakan disini dan terapkan selisih harga jualnya kepada konsumen Anda.

Langkah ini safe, tapi Anda tidak akan mendapatkan ilmu apapun dari orang percetakan tersebut. Boro-boro membagi ilmu, untuk mengurangi margin keuntungannya saja bahkan tidak mungkin. Nah, kalau Anda mau capek dan dapat sedikit ilmu, datangi toko kertas dan tanyakan contoh kertas/media yang Anda bawa untuk dicetak. Lihat Mesin Printing Digital dan Jual Mesin Printing.Jangan sungkan bertanya. Anggap saja Anda orang paling bodoh sedunia pada saat itu. Simak dan dengarkan keterangan dari si penjual kertas. Toko kertas adalah pihak yang sedikit paling terbuka dalam menjelaskan tahapan proses produksi percetakan/Printing. Tapi ingat, mereka gak akan buka mulut sebelum mereka yakin Anda akan membeli bahan baku darinya.

Bertanyalah sedikit saja saat datang, bertanya lagi saat si penjual sedang menulis nota pesanan, dan bertanya sekali lagi saat Anda menunggu barang pesanan disiapkan. Itu triknya! Lihat Mesin Printing dan Mesin Digital.

KENALI & CARI TAHU BAGAIMANA TAHAPAN PRODUKSI PERCETAKAN BERJALAN

Proses produksi offset printing tidak akan dapat Anda hapal diluar kepala ibarat Anda dapat menghapal siklus kehidupan rutin Anda sejak bangun tidur sampai tidur lagi nanti malam. Tahapan ini akan berjalan lancar sesuai dengan prosesnya seiring proses matangnya usaha jasa cetak Anda menekuni bidang ini.

Tapi, sebagai langkah awal usaha printing, Anda dapat menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order offset printing (Mesin Digital), menganalisa order, estimasi harga, komponen produksi (Mesin Digital Printing) yang diperlukan, proses produksi, quality controlling, packing, delivering, pembayaran, after sales service, dsb.

Wahyu Aditia Pemilik Hellomltion

WAHYU ADITYA
Pemilik Hellomotion

Meraup Dolar dari
Hobi Gambar

Berbekal dari kegemarannya menggambar-dari buku hingga dinding –kini ia memeiliki sekolah desain dan animasi di tanah air dan kini ia pun berhasil meraup setumpuk dolar, serta penghargaan bergengsi international young screen entrepreneur of the year 2007 di inggris.hobi yang dikemas dengan kreativitas ,ternyata menghasilkan laba yang luar biasa,sekaligus idealisme yang memukau.

MUDA,PINTAR,KREATIF,serta memiliki bisnis sendiri dan banyak uang,tentu menjadi impian banyak orang.Gara-gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar”yang ditayangkan di stasisunTVRI di era 70-an,di usia nya yang relative muda ,Wahyu Aditya (29) nyaris memeiliki semuanya. Dengan kemamapuannya di bidangdesain grafis dan animasi,ia menjadi pemain utama dalam bisnis desain grafis dan animasi di tanah air. Bahkan kini ia banyak di buru oleh perusahaan kreatif untuk menggarap sederet pesanan iklan. Baik iklan komersisal maupun iklan layana masyarakat.

Titik balik yang membuat nama adit menggebrak dunia animasi Internasional adalah ketika dewan juri yang terdiri dari pakar film Inggris menobatkannya sebagai International Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Pada event yang di selenggarakan oleh British Council di Apollo Theatre West End London, ia berhasil mengungguli saingannya dari India,Cina,Brazil,Polandia,Nigeria dan Lebanon. Dewanjuri menilai Adit berhasil menggambungkan kreativitas ,idealisme,dan bisnis di usia relatife muda. Pada saat itu, ketika usianya baru 27,ia berhasil mendirikan sekolah film Hellofest yang setiap tahunnya mampu meraup 10 ribuan penonton muda di seantero Indonesia.

Di tengah keterbatasan industri animasi kreatif di Tanah Air,Adit dinilai mampu menciptakan peluang pasar sendiri. Sudah beberapa brand komersial ditanganinya, antara lain PLN,Busway,Jakarta Intrnational Film Festival (JIFFEST),dan pertamina.

KISAH GAMBAR DINDING
Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika menjadi murid kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah menjadi juara lomba menggambar. Kegemaran nya itu lalu disalurkan pula dengan mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaries yang mengasuh acara “Gemar Menggambar” di TVRI,sayang, gambar nya tak pernah terpilihuntuk ditayangkan. Masuk kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisnya dengan bebagai gambar dan cerita. Ketimbang membeli mainan,ia lebih sering membeli kertas HVS untuk menggambar. Tokoh cerita Lima Sekawan dipelesetkan menjadi Enam Sekawan, mengacu pada jumlah kumpulan preman cilik di sekolahnya. Ilustrasi di buku iti lantas di sebarkan ke kawan sekelas. “saya senang jika mereka terhibur oleh saya,”katanya. Menginjak SMP, ia dipercaya mengelola satu rubik khusus untuk majalah sekolah. Isinya tentang ke adaan sekolah ketika itu. Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan, dinding sekolah pun ia gambari.”saya murid pertama yang boleh menggambar di dindig sekolah” katanaya sambil mengenang masa lalu.

Pilh punya pilih, akhirnya A dit menuntut ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia-KvB Institute of Tech,Sydney,Australia, untuk mempelajari multimedia.
Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer&animator di Trans TV pada tahun 2000-2002.sebagai best student di KvB.

MERINTIS JALAN SEPI
Tawaran bekerja di sebuah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri kepada kemampuan diri nya,bersama tujuh kawan ia membuat perusahaan yang begerak dibidang jasa. Sayang ,uasha ini gagal.”kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,”kata Adit menyimpulkan ke gagalan saat itu.

HELLOMOTION
Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi ini. Katanya,“ Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina, India. Animasi di Indonesia secara industri masih di kategorikan periklanan. Untuk industri layar lebar atau TV masih banyak Pr yang harus dikerjakan,”ungkap arek Malang kelahairan 4 Maret 1980 ini. Ia menilai, industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur bila di tekuni dengan baik. Apalagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Bila sebagian orang harus meninggalkan hobi, untuk bekerja dan menghasilkan uang, dalam hal ini, justru hobilah yang akan menghasilkan uang.
Kini, HelloMetion yang memiliki misi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan di industri animasi tanah air.

Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit lebih banyak mengunkan pola Buss Marketing alias getok ular. Awalnya memenga sempat jojoran, baik lewat iklan di media cetek, radio, maupun situ internet. Namun karena dirasa sudah cukup bagus citranya, maka belakangan lebih mangunkan pola tersebut. Kini, peraih penghargaan bersengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran. Salah satunya dengan membuat situs www.menteridesainindonesia.blogspot.com yang ternyata cukup efektif untuk promosi.

Sumber : Rhenald kasali,2010,wirausaha Muda Mandiri.
Ketika Anak sekolahan Berbisnis
PT .gramedia pustaka utama,Jakarta

Selasa, 25 Mei 2010

Sinta Pemilik Keripik Pisang Ibu Mery

Sinta
Pemilik Keripik Pisang Ibu Mery


Mewujudkan Mimpi-Mimpi
Dari Keripik Pisang


Sinta- yang masih berstatus mahasiswi ini – tidak punya modal besar untuk menjadi pengusaha. Jangankan bermobil, sejak kecil ia biasa bepindah rumah kontrakan karena orangtunya tak mampu membeli rumah. Segudang mimpi berputar di benaknyasiang dan malam dalam rangka memperoleh kestabilam dan keamanan finansial. Dengan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya saat bekerja di pabrik keripik pisang, sipemimpi serius ini berhasil membuat keinginananya menjadi kenyataan melalu Istana Keripik Ibu Mery.

BANYAK ANAK INDONESIA yang kurang ber untung. Mereka harus membantu orang tua masing – masing mencari nafkah. Ada yang mengamen, ada yang berjulan rokokdan permen, ada pula yang berjulan koran. Kalau sedikit beruntung dari uang penghasilan tersebut mereka bisa membayar uang sekolah. Itu pun mereka tetap harus berakrobat, mengelola waktu antara bekerja dan bersekolah, serta membuat pekerjaan rumah. Tapi bukan berarti mereka tak punya peluang maju. Asal ada kemauan pasti ada jalan.
Itulah yang terjadi pada Sinta. Perempuan berusia 22 tahun ini hanya berhasil mengangkat keluarga nya dari kemiskinan selama bertahun- tahu, melainkan berhasil menjadi pengusaha yang hebat. Ia termasu beruntung karena bisa mengejar ilmu hingga ke jejang univeritas. Saat buku ini ditulis ia masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Ekonomi, Universitas Lmpung, Sumatra. Terpiki untuk menambah uang saku, bisnis yang diawalinya dari kecil – kecilan malah membuatnya menjadi jutawan.

MANFAATKAN PRODUK LOKAL
Memahami bahwa ia tidak dilahirkan di keluarga yang berkecukupan secara materi ketika duduk di kelas 2 SMA, Sinta merasa harus membantu keluarga dengan bekerja. Salah satu pilihan utamanya adalah bekerja dipabrik keripi pisang. Sepulang sekolah ia bekerja di sana. Hal seperti itu ia jalani selama enam bulan dan ia mendapatkan upah yang cukup lumayan untuk membantu keluarganya.
Selama bekerja di pabrik keripik pisang tersebut, ia banyak mendapatkan ilmu. Dari mulai memilih pisang berkualitas baik, memotongnya menjadi irisan yang tipis, menggorengnya hingga renyah, sampai membarikan variasi rasa.
Lampung sudah sangat terkenalkarena penganan olahan dari pisang yang memang banyakdihasilka di daerah tersebut. Dulu cita rasanya hanya gurih asin. Akan tetapi, rasa keripik itu berkembang. Tak hanya manis biasa, tapi ada pula yang diberi rasa keju dan diberi taburan bubuk cokelat. Pisang yang walanya hanya menjadi hidangan penutup katika makan siang berubah menjadi camilan saat menonton televise. Itulah yang membuat Sinta membulatkan tekadnya. Ia mulai mengumpulkan uang hingga 3 juta rupiah. Uang itu ia belanjakan sejumlah barang untuk memulai usaha antara lain peralatan dapuryang standar serta bahan dasar pisang. Tak hanya itu, ia juga tahu ada hasil bumi yang bisa ia manfaatkan. Ia pun membeli singkong, ubi jalar, talas, dan sukun.
Selain membantu proses pembuatan keripik, kedua temen Sinta itu membantunya mengemas produk. Tak hanya itu, mereka juga memasarkan produk kesekolah – sekolah, toko camilan, dan took cendera mata yang biasa dikunujgi ole wisatawan.
Karena usaha utamanya adalah membuat keripik, maka Sinta memberi merek Isatana Keripik untuk produknya. Untuk menghormati ibunya, ia mengimbuhi nama Ibu Mery di belakangnya. Jadilah merek dagang yang didaftarkannya menjadi Istana Keripik Ibu Mery.
Makin lama Sinta makin yakin bahwa bisnis adlah pilihan hidupnya. Ia percaya bahwa bisnis itu akan bisa mengakatnya dari lembah kemiskinan dan bisa membuat keluarganya hidup sejahtera. Ketika kecil Sinta dan keluarganya sering sekali berpindah rumah.

ULET DAN TANGGUH
Rupanya, jiwa bisnis sudah terbentuk dalam diri Sinta sejak kecil. Karena tak ingin putus sekolah seperti kakak – kakaknya, Sinta kecil yang ketika itu duduk di kelas 6 SD, diam – diam bekerja. Apa yang ia jual ? sama seperti yang menjadi bisnis utamanya kini, yaitu keripik pisang. Otaknya terus berputar untuk bisa menbantu keluarga. Duduk di bengku SMP, ia sempat membantu ayahnya bekerja di bengkel teralis besi.
Sinta sadar bahwa ia harus melakukan inovasi karena persaingan di antara pengusaha keripik pisang makin menggila. Salah satu caranya memberikan pelayanan terbaik adalah membiarkan calon pembeli mencicipi keripik pisang buatanya.
Kerja keras memang modal utama Sinta. Tapi ia tak lupa berdoa agar usahanya bisa selalu berjalan lancer. Sinta juga sadar bahwa sebagian kekayaannya bukan miliknya seutuhnya. Ia merasa harus berbagi kepada sesame. Karena itu, ia juga rajin memberikan zakat kepada orang yang membutuhkan. Sering kali ia memberi zakat kapada orang – orang di daerah terpencil, tempat yang sering ia datangi

Jefri Van Novis Pemilik PT. Bonita Anugrah Pratama Tour and Travel

Juragan Bra yang Terobsesi Bonita

Berawal dari kegigihannya menjual pakaian dalam wanita, bisnis Jefri terus berkembang. Setelah sukses mengembangkan uasaha biro perjalanan di pasar grosir Aur Kuning di Bukit tinggi,kini ia merangsak ke pusat grosir dunia Tanah Abang Blok A, Jakarta.”Saya bermimpi sekali waktu memeiliki maskapai penrbangan Bonita Air,”katanya.

BONITA DALAM BAHASA Spanyol berarti wanita jelita. Nama inilah yang begitu lekat dan tak bisa dipisahkan dari Jefri Van Novis, pria lajang kelahiran Bukit tinggi 27 tahun yang lalu. Ke mana-mana ia selalu membawa pakian dalam wanita. Bahkan di pasar Aur Kunig Bukit tinggi dan bebagai pasar di Padang, Sumtera Barat, Jefri identik dengan Bonita.
Meski begitu,jangan buru-buru salah sangka dan menudingnya seorang banci. Bila iaselalu membawa-bawa pakaian dalam wanita,itu karena urusan bisnis semata. Tegas nya, bisnis nya adalah jual beli produk pakaian dalam wanita bermerek Bonita. Bisnis itu ia tekuni sejak menjelang ia masuk perguruan tinggi.

Usai menamatkan pelajaran di SMU Negeri 3 bukittinggi,pada tahun 2000,meski sangat ingin, Jefri yang termasuk murid terpandai di sekolahnya ia tak terlalu yakin ia bisa melanjutkan studi ke universitas.” Dari mana biayanya, orang tua saya bukan orang tua berada,” kenangnya. Meski begitu, ia tetap mengikuti SPMB dan megincar salah satu falkutas terfavorit di Sumatra Barat. “ Ketika hasil SPMB diumukan, nama saya tercantum di daftar mereka yang diterima di Falkutas Ekonomi Universitas Andalas, Padang,” ujaranya.

Meski senanga dan bangga, namun membesit kuga rasa khawatir, bagaimana membayar biaya kuliaha yang terbilang tinggi bagi keluarganya, serta biaya hidup selama berkuliah di Padang. Maka muncullah gagasan untuk berkuliah sambil bekerja.

Maka jadilah Jefri pedagang produk pakaian dalam wanita- bra, celana dalam, korset, dan sejenisnya- merek Bonita, yang diproduk kakak sepupu di Jakarta. Modalnya adalah tekad dan kepercayaan dari kakak sepupunya, karena Jefri tak punya modal sepersen pun. 8ia mendapat kredit selama satu minggu. Jadi produk yang di ambilnya baru dibayar seminggu kemudian.
Jefri memang tipikal orang Minang asli, ulet dan pantang menyerah. Hari pertama mengijak kota Padang, ia langsung bergerak memasarkan produk bagi kalangan menegah ke bawah ini di pasar Aur Kuning, Bukittinggi , pasar grosir terbesar di Sumarta Barat. Semua peluang di jajalny, selain memasok toko-toko grosir, juga memasarkan ke pedagang eceran dari kaki lima- tentunyadengan harga yang berbeda, sehingga ia mendapat margin lebih besar lagi. Semua tako di Padang di tawarinya.

Taggapannya sangat beragam, “ Ada yang suka dan memuji, tak adajuga yang meremehkan produk kami,” katanya. Namun berbagai sambutan miring tak mematahkan semangatnya.
Kekampus pun ia tak ragu membawa barang dagangannya ini dan menawarkannya kepada rekan kuliahnya. Sambutan dari temanya pun beragam, adanya yang salut terhadap semangatnya dan ada pula yang melecehkannya.” Saya sempat dijuliki tauke bra. Biar saja, saya malah menikmatinya,” ujarnya santai. Malah julukan itu membuat Jefri dan dagangannya kian dikenal.

Meski sangat sibuk berbisnis, bukan berarti kuliahnya diabaikan. Bahkan Jefri mampu menyelesaikan studinya di Jurusan Manajemen Pemasaran hanya dalam tempo 3,5 tahun. IPKnya pun terbilang tinggi, 3,3 dari skala 4.
Untuk bisa menyelesaikan kedua kegiatan- kulia dan berbisnis- dengan baik, Jefri memang harus sangat disiplin membagi waktunya. Tiada kata berleha- leha dalam kamus Jefri. Tiap hari senin hingga jumat, sejak pagi hingga sore ia kuliah dengan tekun. Sore hari ia berkeliling Pasaraya Padang menagih pembayaran produknya kepadfa toko-toko yang mengambil produknya. Jumat sore ia pulang ke Bukittinggi, membawa uang untuk disetorkan, sekaligus mengambil produk baru untuk dipasarkan.

Sebelum pulang ke Bukittinggi, Jefri biasanya mendatangi satu demi satu toko yang biasa dipasoknya. “ Cari oder,” katanya. Minggu sore ia telah ada di Padang kembali untuk menyerahkan pesanan pelanggan – pelanggannya. “ Begitu saya setiap minggu,”katnya. Toh disela- sela kepadatan jadwalnya ini ia masih menyempatkan kursus bahasa inggris. “ Ini merupakan modal penting dalam menghadapi persaingan global,”katanya.
Usai berkuliah pada tahun 2004, Jefri masih tetap memasok barang daganganya ke Padang. Namun sehari –hari ia lebih banyak berada di Bukittinggi, membantu kakaknya berdagang pakaina dalam di pasar Aur Kuning.sambil membantu kakaknya ini ia mempelajari seluk – beluk pasar grosir terbesar di Sumatra Barat ini dan mencoba mengenali potensi – potensi bisnis yang bisa di gali dari jejaring yang dikembangkannya di sana.

Akhirnya pada tahun 2006 ia pun merasa mantap untuk membngun bisnisnya sendiri yang terpisah dari sang kakak. Bisnis pakaian dalam ditinggalkannya, semua pelangganya diserahkan kepada kakaknya itu. Namun ada satu yang tak bisa dilepasnya: nama Bonita dan membawa hoki. Perushaannya yang bergerak di industri perjalanan dari wisata diberinya nama Bonita Tour and travel. Peruasahaan ini terutama melayani pemesanan tiket pesawat udara untuktujuan ke dalam maupun ke luar negeri.

Dengan modal yang tidak terlalu banyak, Jefri merintis usaha barunya dengan menjadi subagen penjualan tiket pesawat. Setelah setahun menjadi subagen, Jefri bisa mewujudakna keinginanya menjadi agen resmi.

Pada April 2007 ia menggandeng sang kakak unutk mendirikan perseroan terbatas sebagai syarat unutk bisa menjadi agen resmi. Disini pun ia merangkak dari bawah. Karena modalnya terbatas, ia hanya bisa mengajukan agen satu demi satu maskapai.

Potensi bisnis disektor ini terbilang besar. Orang Minang dikenal sebagai perantau yang kerap berpegian ke seantero pelosok Nusantara- bahkan juga ke macanegara- untuk berniaga dan menggerakan roda bisnis mereka. Dengan jejaring luas di kalangan para pedagang besar dan grosir di Pasar Aur Kuning, Jefri bisa meraup peluang itu. Hubunga baiknya dengan sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah juga membuat banyak di antara organisasi tersebut yangmemesan tiket kepadanya.