WAHYU ADITYA
Pemilik Hellomotion
Pemilik Hellomotion
Meraup Dolar dari
Hobi Gambar
Berbekal dari kegemarannya menggambar-dari buku hingga dinding –kini ia memeiliki sekolah desain dan animasi di tanah air dan kini ia pun berhasil meraup setumpuk dolar, serta penghargaan bergengsi international young screen entrepreneur of the year 2007 di inggris.hobi yang dikemas dengan kreativitas ,ternyata menghasilkan laba yang luar biasa,sekaligus idealisme yang memukau.
MUDA,PINTAR,KREATIF,serta memiliki bisnis sendiri dan banyak uang,tentu menjadi impian banyak orang.Gara-gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar”yang ditayangkan di stasisunTVRI di era 70-an,di usia nya yang relative muda ,Wahyu Aditya (29) nyaris memeiliki semuanya. Dengan kemamapuannya di bidangdesain grafis dan animasi,ia menjadi pemain utama dalam bisnis desain grafis dan animasi di tanah air. Bahkan kini ia banyak di buru oleh perusahaan kreatif untuk menggarap sederet pesanan iklan. Baik iklan komersisal maupun iklan layana masyarakat.
Titik balik yang membuat nama adit menggebrak dunia animasi Internasional adalah ketika dewan juri yang terdiri dari pakar film Inggris menobatkannya sebagai International Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Pada event yang di selenggarakan oleh British Council di Apollo Theatre West End London, ia berhasil mengungguli saingannya dari India,Cina,Brazil,Polandia,Nigeria dan Lebanon. Dewanjuri menilai Adit berhasil menggambungkan kreativitas ,idealisme,dan bisnis di usia relatife muda. Pada saat itu, ketika usianya baru 27,ia berhasil mendirikan sekolah film Hellofest yang setiap tahunnya mampu meraup 10 ribuan penonton muda di seantero Indonesia.
Di tengah keterbatasan industri animasi kreatif di Tanah Air,Adit dinilai mampu menciptakan peluang pasar sendiri. Sudah beberapa brand komersial ditanganinya, antara lain PLN,Busway,Jakarta Intrnational Film Festival (JIFFEST),dan pertamina.
KISAH GAMBAR DINDING
Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika menjadi murid kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah menjadi juara lomba menggambar. Kegemaran nya itu lalu disalurkan pula dengan mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaries yang mengasuh acara “Gemar Menggambar” di TVRI,sayang, gambar nya tak pernah terpilihuntuk ditayangkan. Masuk kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisnya dengan bebagai gambar dan cerita. Ketimbang membeli mainan,ia lebih sering membeli kertas HVS untuk menggambar. Tokoh cerita Lima Sekawan dipelesetkan menjadi Enam Sekawan, mengacu pada jumlah kumpulan preman cilik di sekolahnya. Ilustrasi di buku iti lantas di sebarkan ke kawan sekelas. “saya senang jika mereka terhibur oleh saya,”katanya. Menginjak SMP, ia dipercaya mengelola satu rubik khusus untuk majalah sekolah. Isinya tentang ke adaan sekolah ketika itu. Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan, dinding sekolah pun ia gambari.”saya murid pertama yang boleh menggambar di dindig sekolah” katanaya sambil mengenang masa lalu.
Pilh punya pilih, akhirnya A dit menuntut ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia-KvB Institute of Tech,Sydney,Australia, untuk mempelajari multimedia.
Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer&animator di Trans TV pada tahun 2000-2002.sebagai best student di KvB.
MERINTIS JALAN SEPI
Tawaran bekerja di sebuah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri kepada kemampuan diri nya,bersama tujuh kawan ia membuat perusahaan yang begerak dibidang jasa. Sayang ,uasha ini gagal.”kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,”kata Adit menyimpulkan ke gagalan saat itu.
HELLOMOTION
Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi ini. Katanya,“ Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina, India. Animasi di Indonesia secara industri masih di kategorikan periklanan. Untuk industri layar lebar atau TV masih banyak Pr yang harus dikerjakan,”ungkap arek Malang kelahairan 4 Maret 1980 ini. Ia menilai, industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur bila di tekuni dengan baik. Apalagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Bila sebagian orang harus meninggalkan hobi, untuk bekerja dan menghasilkan uang, dalam hal ini, justru hobilah yang akan menghasilkan uang.
Kini, HelloMetion yang memiliki misi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan di industri animasi tanah air.
Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit lebih banyak mengunkan pola Buss Marketing alias getok ular. Awalnya memenga sempat jojoran, baik lewat iklan di media cetek, radio, maupun situ internet. Namun karena dirasa sudah cukup bagus citranya, maka belakangan lebih mangunkan pola tersebut. Kini, peraih penghargaan bersengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran. Salah satunya dengan membuat situs www.menteridesainindonesia.blogspot.com yang ternyata cukup efektif untuk promosi.
Sumber : Rhenald kasali,2010,wirausaha Muda Mandiri.
Ketika Anak sekolahan Berbisnis
PT .gramedia pustaka utama,Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar